Konfigurasi router dengan DHCP statis

Konfigurasi router dengan DHCP statis
Sebelumnya kita telah mengkonfigurasi router dinamis kali ini kita akan mengkonfigurasi router DHCP statis.

1. Langkah-langkah konfigurasi DHCP Static pada router sama saja dengan langkah-langkah konfigurasi router DHCP dinamis, sampai dengan langkah ke 2. Perlu di ingat, karena kita menggunakan DHCP Dinamis dari server maka pada protocol TCP/IP dipilih Obtain an IP Address Automatically.

2. Selanjutnya mengatur DHCP Server dengan cara memilih tab DHCP, dengan settingan pada tab sebagai berikut :
Setup
-Enable DHCP Server : Cek list
Digunakan untuk mengaktifkan fungsi DHCP Server pada router
Static IP
-Static IP Address : Masukkan IP Address 192.168.121.19
Digunakan untuk memberikan IP Address secara manual kepada PC yang akan di daftarkan, agar saat terkoneksi, PC tersebut akan mendapatkan IP yang sama.
-MAC Address : Masukkan 00-8C-9D-48-79-D8
Digunakan untuk mendaftarkan PC Client pada router agar mendapatkan IP Static
-Name : Masukkan csla 12
Digunakan untuk memberikan nama computer kepada PC Client yang terdaftar
-Enable : Cek List
Digunakan untuk mengaktifkan DHCP Static pada PC Client terdaftar
-Klik Add To List
3. Ulang langkah 2 untuk menambahkan PC Client yang ingin di berikan IP Static.

4. Kemudian langkah selanjutnya untuk mengetahui traffic jaringan PC Client yang terhubung dengan router masih pada DHCP pliih tab Status, maka akan tampil gambar seperti di atas.

Baca juga
Lihat materi lainnya
Read More

Cara konfigurasi router dengan DHCP server

Cara konfigurasi router dengan DHCP server
Pada bagian ini kita akan mengkonfigurasi router dengan DHCP.
DHCP server memberikan configurasi IP secara dinamis kepada hosts yang ada dalam jaringan kita agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain. Seperti yang telah dibahas sebelumnya pada materi “Pengalamatan Jaringan”, untuk bisa berkomunikasi pada suatu jaringan private ataupun pada jaringan public Internet, setiap host pada jaringan harus diidentifikasi oleh suatu IP address.
Buat apa sebenarnya DHCP server ini? DHCP sangat dibutuhkan untuk mengurangi kompleksitas konfigurasi IP pada computer. Bayangkan saja kalau kita sebagai administrator jaringan dalam suatu bisnis yang mempunyai sekitar 1000 computer dan kita tahu bahwa setiap computer tersebut membutuhkan konfigurasi IP yang unik, belum lagi kalau ada perubahan konfigurasi missal perubahan IP pada DNS atau WINS, atau perubahan gateway address, maka kita pun harus mengubahnya satu persatu lagi. Itu pun kalau berjalan mulus kalau salah ketik saja dan terjadi IP yang sama maka IP conflict tak terhindarkan dan kita harus mencarinya dan mengubahnya.

Berikut dijelaskan konfigurasi DHCP Dinamis sesuai dengan gambar dibawah ini :

1. Langkah – langkah konfigurasi DHCP Dinamis pada router sama saja dengan langkah –langkah konfigurasi pada router di atas, sampai dengan langkah ke 7. Perlu di ingat, karena kita menggunakan DHCP Dinamis dari server maka pada protocol TCP/IP dipilih Obtain an IP Address Automatically.

2. Selanjutnya mengatur DHCP Server dengan cara memilih tab DHCP, dengan settingan pada tab sebagai berikut :
Setup
-Enable DHCP Server : Cek list
Digunakan untuk mengaktifkan fungsi DHCP Server pada router
-Dynamic IP
-Client Lease Time : Masukkan 1440 Minutes
Digunakan untuk memberikan lama waktu koneksi dari PC Client ke Server
-Dynamic IP Range
1. Range Start : Masukan 30
2. Range End : Masukan 50
Digunakan untuk memberikan batas awal dan batas akhir dari pengalamatan IP Address secara dinamis.

3. Kemudian langkah selanjutnya untuk mengetahui traffic jaringan PC Client yang terhubung dengan router masih pada DHCP pliih tab Status, maka akan tampil gambar seperti di atas.

Baca juga
Cara konfigurasi router dengan DHCP statis
Lihat materi Lainnya
Read More

Konfigurasi Jaringan pada Router

Konfigurasi Jaringan pada Router
Sebelum menggunakan router pada jaringan sebelumnya kita akan lakukan konfigurasi dahulu pada router.
Di sini alat pendukung yang kita gunakan adalah VPN Router Linksys RV042, dengan konfigurasi sebagai berikut :

1. Sebelum kita mulai, pastikan bahwa semua hardware kita dimatikan, termasuk Router, PC, Hub, Switches, dan kabel atau DSL Modem.

2. Menghubungkan salah satu ujung kabel jaringan ethernet ke salah satu port bernomor di belakang router. hubungkan ujung lainnya ke port ethernet pada perangkat jaringan, ulangi langkah ini untuk menghubungkan PC atau perangkat lebih jaringan lainnya ke router.

3. Hubungkan kabel listrik termasuk power AC pada sisi router, dan kemudian pasang ujung kabel daya ke stop kontak listrik.

4. Klik dua kali icon Network Connection/ masuk ke Control Panel, klik Network Connection, klik Local Area Connection, lalu pilih TCP/IP, lalu klik properties.

5. Masukan IP diatas, lalu klik OK. Setelah IP address di laptop / PC kita diganti seperti langkah sebelumnya Buka Browser, ketikan 192.168.1.1 maka akan muncul seperti di bawah ini

6. Ketikan usernya : admin dan passwordnya : admin, kemudian akan muncul halaman depan web VPN Router.

7. Setting tab Setup seperti dibawah ini :
Network
LAN Setting-

-Host Name : Ketikan Lab SK LanjutDigunakan untuk memberikan nama alat access point ini yang akan dibaca oleh PC Client
-Domain Name : Ketikan Lab SK Lanjut
Digunakan untuk memberikannama protocol di internet berdasarkan DNS (Domain Name System)
-Device IP Address : Masukan IP Address 192.168.121.254 
Digunakan untuk memberikan pengalamatan IP Address pada router
-Subnet Mask : 255.255.255.0
Digunakan untuk memberikan Subnet Mask yang sesuai dengan pengalamatan IP Address yang diberikan
-Multiple Subnet Setting : Default
Digunakan untuk memberikan kombinasi pengalamatan pada banyak host

Dual WAN / DMZ Setting-

-Dual WAN : Pilih atau di aktifkan
Digunakan untuk menghubungkan LAN dan jenis-jenis jaringan bersama –sama dan terkoneksi dengan internet
-DMZ : Non Aktif
DMZ adalah subnetwork fisik atau logis yang berisi dan paparan layanan eksternal organisasi jaringan yang lebih besar untuk dipercaya, biasanya Internet.

WAN Connection Type-

-WAN 1 : Pilih Obtain an IP Automatically
Terdapat 4 pilihan koneksi jaringan pada router yaitu :
a. Obtain an IP Automatically Static IP
Jika ISP Kita mengatakan bahwa koneksi kita terhubung melalui DHCP atau dinamis Alamat IP dari ISP. Maka pilih Obtain an IP Automatically Static IP sebagai WAN Connection Type. Jika juga memilih untuk menggunakan alamat server DNS. Maka cek list Use The Following DNS 
Server Addresses masukan pengalamatan DNS Server 1 dan DNS Server 2.

b. Static IP
Jika ISP Kita mengatakan bahwa koneksi kita terhubung melalui alamat IP Statis atau tetap dari ISP, Maka pilih Static IP sebagai WAN Connection Type, masukkan alamat IP WAN pada Specify WAN IP Address, Subnet Mask, Default Gateway dan DNS Server Address disediakan oleh ISP, pada kolom DNS Server Address, masukkan alamat DNS yang diberikan oleh ISP Kita, setidaknya satu alamat DNS Server
c. PPPoE
d. PPTP
Klik Save Setting untuk menyimpan hasil konfigurasi

8. Terdapat 1 PC yang sudah terkoneksi internet, saat PC/Notebook ingin mengunakan jaringan yang sama agar bias terkoneksi, ternyata harus mendaftarkan MAC Address dari PC/Notebook yang ingin dikoneksikan, agar semua PC/Notebook yang ada bisa terhubung ke internet tanpa mendaftarkan MAC Address dengan cara menduplikat MAC Address pada PC terhubung ke dalam router

Masih pada Setup namun pilih tab MAC Clone berikut konfigurasinya :
MAC Clone
WAN 1 
-User Defined WAN 1 MAC Address : Pilih (Aktif / Enable) Masukkan MAC 
Address 00-24-8C-72-D6-F1
Digunakan untuk memberikan MAC Address dari komputer lain yang 
terkoneksi dengan internet
-MAC Address From This PC : Non Aktif
Digunakan untuk memberikan MAC Address dari computer yang terhubung langsung dengan router
WAN 2 
Klik Save Setting untuk menyimpan hasil konfigurasi.

Baca juga
Lihat materi lainnya
Read More

Router dan jenis Router

Router dan jenis Router

Pengertian Router

Router merupakan perangkat jaringan yang berada di layer 3 dari OSI Layer. Fungsi dari router adalah untuk memisahkan atau men-segmentasi satu jaringan ke jaringan lainnya
Router juga bertujuan untuk memeriksa paket data yang masuk dan memilih jalur yang terbaik. Router menghubungkan teknologi layer 2 yang berbeda, seperti Ethernet, Token-Ring dan berbagai teknologi komunikasi serial lainnya seperti ISDN, PPP dll. 

Router seperti halnya PC memiliki sebuah RAM, ROM, CPU, Flash Memory, NVRAM dan Operating System yang dikenal dengan Cisco Internetwork Operating System atau IOS.

Jenis - Jenis Router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:
1. Static Router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang diset secara manual oleh para administrator jaringan.

2. Dynamic Router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki table routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya.

Lihat artikel lainnya
Read More

Konfigurasi jaringan Client - Server

Konfigurasi jaringan Client - Server
Cara mengkonfigurasi Jaringan Client - Server tidak jauh berbeda dengan Jaringan Peer To Peer perbedaanya adalah dibutuhkannya lagi perangkat pendukung jaringan yaitu Switch/Hub, agar menghasilkan jaringan seperti dibawah ini maka langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :


  1. Jaringan Client – Server ini terhubungan dengan menggunakan jenis kabel Straight Trought
  2. Langkah – langkah konfigurasi pada jaringan ini hampir sama dengan konfigurasi pada jaringan Peer To Peer perbedaan terletak pada saat melakukan pengaturan TCP/IP atau pemberian IP Address pada masing-masing PC dengan ketentuan sebagai berikut (a.) PC 1 diberikan IP Address 192.168.121.16 dengan Subnet Mask 255.255.255.0 (b.) PC 2 diberikan IP Address 192.168.121.17 dengan Subnet Mask 255.255.255.0 (c.) Dan terakhir pada PC 3 diberikan IP Address 192.168.121.18 dengan Subnet Mask 255.255.255.0
  3. Setelah memberi IP Address pada masing-masing PC, langkah terakhir adalah memastikan apakah kedua komputer dapat terhubung / berkomunikasi satu sama lain, dengan cara PING (nomor IP Address) pada salah satu PC, ping dilakukan pada masing-masing PC, untuk mengetahui apakah masing-masing PC dapat terhubung satu sama lain.
  4. Caranya dengan klik Start, kemudian pilih Run, setelah muncul tampilan Run ketikan cmd klik OK.

Setelah ditampilkan layar cmd, ketik PING dengan format ping (spasi)nomor IP Address PC tujuan, jika hasil ping menunjukan Reply itu menandakan bahwa komputer ini terhubung jika menunjukan Time Out atau Destination Host Unreacble menandakan bahwa computer belum berhasil terhubung.

Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

Mengkonfigurasi TCP/IP pada windows xp

Mengkonfigurasi TCP/IP pada windows xp
Salah satu kelebihan Windows XP akan langsung mengenali peralatan network yang terpasang pada komputer Anda. Jika maka Anda harus menginstallnya lebih dahulu dengan driver bawaan dari kartu jaringan yang Anda beli. TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk membedakan network ID dari host ID. Pada saat installasi selesai maka Anda tinggal melakukan :
  1. Klik Start, kemudian klik kanan pada My Network Places, kemudian pilih Properties.
  2. Setelah ditampilkan layar Network Connections, pilih peralatan yang akan Anda set untuk digunakan koneksi ke jaringan, misalnya Local Area Connection.
  3. Klik kanan pada Local Area Connection, kemudian pilih Properties.
  4. Klik kanan pada Internet Protocol (TCP/IP), kemudian pilih Properties.
  5. Klik pada Use the following DNS server address, kemudian isikan 
  • Preferred DNS server (alamat yang menghubungkan jaringan Anda dengan jaringan server yang terhubung ke internet)
  • Alternate DNS server (pilihan alamat lain yang menghubungkan jaringan Anda dengan jaringan server yang terhubung ke internet)
  • Klik pada Use the following IP address, kemudian isikan : 
  • IP address komputer Anda (ingat harus unik, tak boleh sama dalam satu jaringan)
  • Subnet mask Default gateaway (harus sama dalam satu jaringan)
Pengisian DNS server tergantung dari alamat yang diberikan oleh layanan koneksi Internet (ISP) Anda. Anda akan diberi alamat ini oleh ISP. Jika alamat DNS server lebih dari dua Anda harus mengisikan dengan klik tombol Advanced, kemudian klik DNS dan pilih Add untuk menambahkannya.
Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

Konfigurasi Jaringan Peer to peer

Konfigurasi Jaringan Peer to peer
Cara mengkonfigurasi Jaringan Peer To Peer tidak jauh berbeda dengan penjelasan konfigurasi pada Windows XP, agar menghasilkan jaringan seperti dibawah ini maka langkah 
– langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

  1. Diperlukan 2 buah PC, pada PC pertama kita beri nama PC A dan PC kedua kita beri nama PC B ( Lihat Konfigurasi Pada Windows XP, Tentang Memberi Nama Komputer )
  2. Kemudian baik pada PC A maupun PC B dihubung dengan menggunakan kabel Cross Over, setelah dihubungankan, pada masing–masing PC dilakukan konfigurasi yang sama seperti Konfigurasi Jaringan Pada Windows XP
  3. Kemudian pada saat melakukan konfigurasi TCP/IP yang perlu dilakukan adalah untuk PC A diberikan IP Address sesuai gambar 6.6 dan pada PC B sesuai dengan gambar
  4. Setelah memberi IP Address pada masing-masing PC, langkah terakhir adalah memastikan apakah kedua komputer dapat terhubung / berkomunikasi satu sama lain, dengan cara PING (nomor IP Address) pada salah satu PC, contoh kita melakukan ping pada PC A yang ditujukan ke PC B
  5. Caranya dengan klik Start, kemudian pilih Run, setelah muncul tampilan Run ketikan cmd klik OK.
  6. Setelah ditampilkan layar cmd, ketik PING dengan format ping (spasi) nomor IP Address PC tujuan, jika hasil ping menunjukan Reply itu menandakan bahwa komputer ini terhubung jika menunjukan Time Out atau Destination Host Unreacble menandakan bahwa computer belum berhasil terhubung.
Baca juga
Lihat materi lainnya
Read More

Cara Konfigurasi jaringan WLAN model Infrastruktur

Cara Konfigurasi jaringan WLAN model Infrastruktur
Sekarang kita akan membahas cara konfigurasi WLAN model Infrastruktur.
Sebenarnya cara mengkonfigurasi Jaringan WLAN Model Infastruktur tidak jauh berbeda dengan konfigurasi Jaringan WLAN Model Ad-Hoc, perbedaannya pada jaringan infrastruktur mengunakan perangkat pendukut WLAN yaitu Access Point dan pada pengaturan TCP/IP, maka langkah – langkah yang perlu dilakukan sama dengan jaringan WLAN Model Ad-Hoc langkah 1 - 4 selanjutnya adalah sebagai berikut :
1. Jika pada model Ad-Hoc kita memberikan IP Address pada protocol TCP/IP sedangkan untuk model infrastruktur klik Obtain dan IP Address Automatically klik OK
2. Kemudian pilih tab Wireless Networks pada Tampilan Wireless Network Connection
3. Setelah muncul tampilan Advanced pilih Access Point (Infrastructure) Network Only, klik OK.

4. Kembali menuju ke Network Connections, pilih Wireless Network Connection. Klik kanan pada Wireless Network Connection, kemudian pilih View Avaiable Wireless Networks
5. Setelah muncul tampilan Wireless Network Connection, pilih koneksi (nama network yang anda tulis) klik Connect.

Baca juga
Lihat materi lainnya 
Read More

Konfigurasi WLAN mode Ad-Hoc

Konfigurasi WLAN mode Ad-Hoc
Cara mengkonfigurasi Jaringan WLAN Model Ad-Hoc tidak jauh berbeda dengan konfigurasi Jaringan LAN Peer To Peer, maka langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Klik Start, kemudian klik kanan pada My Network Places, kemudian pilih Properties.
2. Setelah ditampilkan layar Network Connections, pilih peralatan yang akan Kita set untuk digunakan koneksi ke jaringan, misalnya Wireless Network Connection.
3. Klik kanan pada Wireless Network Connection, kemudian pilih Properties.

4. Klik kanan pada Internet Protocol (TCP/IP), kemudian pilih Properties.
5. Kemudian pada saat melakukan konfigurasi TCP/IP karena kita akan menggunakan 3 buah PC maka konfigurasi pada masing – masing PC sebagai berikut
a. PC 1 IP Address 192.168.121.11 Subnet Mask 255.255.255.0
b. PC 2 IP Address 192.168.121.12 Subnet Mask 255.255.255.0
c. PC 3 IP Address 192.168.121.13 Subnet Mask 255.255.255.0


6. Kemudian pilih tab Wireless Networks pada Tampilan Wireless Network Connection
7. Klik Add, kemudian akan tampil Wireless Network Properties ketikkan nama network dengan nama terserah anda, Kemudian pada Network Authentication pilih Open, setelah itu pada Data Encryption pada option ini WEP dan Disable pilih Disable, jika kita ingin memberikan password pada jaringan yang kita buat maka pilih WEP klik OK
8. Kemudian ditampilkan kembali Wireless Network Connection, klik Advanced, kemudian muncul tampilan Advanced pilih Computer to Computer (Ad-Hoc) Network Only, klik OK
9. Kembali menuju ke Network Connections, pilih Wireless Network Connection. Klik kanan pada Wireless Network Connection, kemudian pilih View Available Wireless Networks
10. Setelah muncul tampilan Wireless Network Connection, pilih koneksi nama network anda tadi klik Connect.

Baca juga
Lihat materi lainnya 
Read More

Konfigurasi Jaringan WLAN

Konfigurasi Jaringan WLAN
Untuk menggunakan fasilitas dan komponen jaringan pada WLAN, harus terlebih dahulu menginstall dan mengkonfigurasinya. Pada bagian ini kita akan mempelajari bagaimana cara untuk menginstall dan mengkonfigurasi komponen-komponen jaringan. 
Periksa perangkat pendukung WLAN untuk memastikan bahwa perangkat ini dapat terhubung ke jaringan. Menginstall hardware, software untuk membuat komputer terhubung ke dalam jaringan, dan kemudian mengkonfigurasi protokol yang digunakan komputer untuk “berkomunikasi” dengan komputer lain. Perangkatpendukung yang kita gunakan adalah Access Point Router Linksys Cisco WRT54G2.

Langkah Konfigurasi Access Point Router Linksys Cisco
1. Buka kotaknya, terdapat Access Point Router broadband, CD, Adapter, Kabel.
2. Dibagian belakang terlihat terdapat beberapa konektor RJ 45, adapun fungsinya
adalah ;
a. Konektor RJ 45 dari ISP
b. Terdapat konektor 1-4,ini dikoneksikan ke PC-PC / ke Switch
c. Ke Adapter Listrik

3. Koneksikan kabel Adapter ke lubang koneksi power lalu hubungkan ke listrik
4. Untuk mengkonfigurasinya, maka yang kita persiapkan adalah :
a. Tancapkan kabel warna biru yang disertakan didalam kotak ke port di belakang router dan tancapkan ujung kabel ke Ethernet (port RJ45) di laptop / PC,
b. Set IP PC / Laptop dengan cara,
c. Klik dua kali icon Network Connection/ masuk ke Control Panel, klik NetworkConnection, klik Local Area Connection, lalu pilih TCP/IP, lalu klik properties

5. Masukan IP diatas, lalu klik OK. Setelah IP address di laptop / PC kita diganti seperti langkah sebelumnya Buka Browser, ketikan 192.168.1.1 maka akan muncul seperti dibawah ini.

6. Ketikan usernya : admin& passwordnya : admin, kemudian akan muncul halaman depan web Access Point Router.



7. Setting tab Setup seperti dibawah ini :

Internet Connection type : Pilih Automatic Configuration – DHCP
Digunakan untuk menentukan tipe koneksi, terdapat 6 pilihan yaiitu:
a. Automatic Configuration – DHCP
b. Static IP
c. PPPoE
d. PPTP
e. L2TP
f. Telstra Cable


Optional Setting

Router Name : WRT54G2
Merupakan tipe router digunakan sebagai nama router

Host Name : Ketikan Lab Lanjut SK
Merupakan nama alat access point ini yang akan dibaca oleh PC Client

Domain Name : default
Merupakan nama protocol di internet berdasarkan DNS (Domain Name System)

MTU : Pilih Auto
Merupakan ukuran paket data yang dapat di transmisikan terdapat 2 pilihan yaitu :
a. Auto
b. Manual

Size :
Merupakan nilai besaran dari MTU dalam satuan bit

Router IP

Local IP Address : Masukkan IP Address 192.168.121.1
Digunakan untuk pemberian IP Address pada jaringan lokal

Subnet Mask : Masukan 255.255.255.0


Network Address Server Setting (DHCP)

DHCP Server : Pilih Enable
Digunakan untuk mengaktifkan DHCP Server terdapat 2 pilihan yaitu :
a. Enable
b. Disable

Starting IP Address : Masukkan 100
Digunakan untuk pemberian awalan IP Address kepada PC Client

Maximum Number DHCPUser : Masukkan 50
Digunakan untuk menentukan jumlah PC Client yang dapat terkoneksi dengan Access Point Router

Client Lease Time : Masukkan 0
Digunakan untuk memberikan lama waktu koneksi, misal 10 minute, maka dalam 1 hari PC Client akan mengkonfirmasi ulang koneksi setiap 10 menit

Static DNS 1 : Masukan default
Digunakan untuk pemberian IP Address secara manual untun DNS 1

Static DNS 2 : Masukan default
Digunakan untuk pemberian IP Address secara manual untun DNS 2

Static DNS 3 : Masukan default
Digunakan untuk pemberian IP Address secara manual untun DNS 3

WINS : Masukan default
Digunakan untuk pemberian IP Address pada layanan untuk nama komputer NetBIOS


Time Setting

Time Zone : (GMT+07.00 Thailand, Rusia)
Digunakan untuk melakukan pengaturan waktu pada Access Point Router, terdapay pilihan waktu dari setiap Negara atau posisi dimana wilayah dimana kita berada.

Automatically adjust check for daylight saving changes : Cek List

Klik Save Setting untuk menyimpan hasil konfigurasi

8. Agar supaya hanya PC/ Notebook tertentu yang terdaftar di router ini dan tidak semua PC/Notebook dapat terkoneksi ke internet, maka aturlah system keamanan wirelessnya, klik tab Wireless, maka akan muncul Basic Wireless Setup konfigurasi seperti berikut :

Wireless Configuration : Pilih Manual
Digunakan untuk mengatur keamanan pada Access Point Router, terdapat 2 buah pilihan yaitu :
a. Manual
b. Wi-Fi Protected Setup

Wireless Network Mode : Pilih Mixed (default Access Point yang akan support
pada standar 802.11b dan 82.11g)
Digunakan untuk menentukan model jaringan yang akan digunakan terdapat 4 pilihan yaitu :
a. Disable
b. Mixed
c. B-Only
d. G-Only

Wireless Network Name (SSID) : Ketikan linksys
Digunakan untuk pemberian nama Access Point yang akan terdeteksi di jaringan wireless.

Wireless Channel : Pilih 6-2.437 GHz (default channel yang digunakan)
Digunakan untuk menentukan channel frekuensi jaringan ini berada, terdapat 11 pilihan yaitu :
a. 1-2.437 GHz
b. 2-2.412 GHz
c. 3-2.442 GHz
d. 4-2.427 GHz
e. 5-2.432 GHz
f. 6-2.437 GHz
g. 7-2.442 GHz
h. 8-2.447 GHz
i. 9-2.452 GHz
j. 10-2.457 GHz
k. 11-2.462 GHz

Wireless SSID Broadcast : Pilih Enable
Digunakan untuk SSID akan dibroadcast ke jaringan wireless.

Klik Save Setting untuk menyimpan hasil konfigurasi

9. Agar dapat membatasi pengguna, maka Laptop atau PC yang akan terhubung ke Access Point Router kita ataur dengan menggunakan MAC Address Filter, Lalu pilih Wireless, kemudian klik tab Wireless Mac Filter dengan konfigurasi sebagai berikut :

Wireless MAC Filter : Pilih Enable
Digunakan untuk mengaktifkan MAC Filter, terdapat 2 pilihan yaitu :
a. Enable
b. Disable

Prevent : Default
Digunkan untuk mencegah PC/Notebook yang akan masuk ke dalam Acces Point Router / jaringan.

Permit Only : Pilih Permit Only PCs Listed To Access The Wireless Network
Digunakan untuk memberikan ijin kepada PC/Notebook yang terdaftar pada jaringan/Access Point Router ini.

10. Pada kolom MAC 01 sampai dengan 40 adalah nomor MAC Address Filter List setiap laptop yang kita daftarkan ke router ini, jika MAC PC/Notebook tersebut kita tidak masukan maka Notebook/PC tersebut tidak dapat terkoneksi ke Internet. Bagaimana kita tahu alamat MAC address setiap laptop yang akan kita masukan ke kolom MAC address ini, maka pada laptop yang akan terkoneksi kita lakukan:

11. Klik Start, pilih Run, setelah muncul tampilan Run maka ketikan cmd, kemudian ditampilkan cmd, ketikan ipconfig/all maka akan muncul, seperti gambar dibawah ini. Diperhatikan pada Ethernet Adapter Wireless Network Connection, perhatikan Physical Address, misalnya : 00-15-00-4F-48-E3

12. Lakukan langkah ke 11 untuk Laptop/PC yang lain juga.
13. Setelah mendapatkan alamat MAC nya masukan alamat tadi pada kolom MAC Router seperti pada langkah diatas tadi. Klik Save Setting untuk simpan,
14. Perhatikan pada saat menyalin nomor MAC Address Laptop/PC ke MAC di Access
Point Router menggunakan : bukan –
15. Setelah dilakukan langkah 13 sebelumnya, maka cobalah di Laptop/PC yang telah didaftarkan tadi dengan mengetikan PING 192.168.1 untuk mengetahui apakah Laptop/PC tersebut mendapatkan respon dari Access Point Router, seperti dibawah ini .

Lihat juga materi lainnya
Read More

Komponen - komponen pada WLAN

Komponen - komponen pada WLAN
Berikut kita akan mengenal beberapa komponen pada WLAN :

Access Point

Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari pengguna (user) ke ISP (Internet Service Provider), atau dari kantor cabang ke kantor pusat jika jaringannya adalah milik sebuah perusahaan. 
Access-Point berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

WLAN Interface

Merupakan peralatan yang dipasang di Mobile/desktop pc, peralatan yang dikembangkan secara massal adalah Dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association) card, pci card maupun melalui port usb (universal serial bus).

Mobile/Desktop PC

Merupakan perangkat akses untuk pengguna, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA. Sedangkan Desktop PC harus ditambahkan Wireless Adapter melalui PCI ( Peripheral Componentinterconnect ) Card atau USB (Universal Serial Bus).

Antena

Antena external (optional) digunakan untuk memperkuat daya pancar. Antena ini dapat dirakit sendiri oleh user. contoh : antena kaleng, wajan bolic maupun antena komersil yang banyak dijual bebas di pasaran

1. Antena Omni – Directional 
Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni-directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah, sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antenna jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuk setiap sel agar tidak terjadi interferensi.

2. Antena Directional
Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu.
Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong – lorong yang panjang.

Lihat materi lainnya
Read More

Jaringan Wireles LAN (WLAN)

Jaringan Wireles LAN (WLAN)
Kali ini kita akan mempelajari jaringan LAN secara Wireles  bagaimana konfigurasi dan kegunaan nya.
Teknologi Wireless LAN menjadi sangat popular saat ini di banyak aplikasi. Setelah evaluasi terhadap teknologi tersebut dilakukan, menjadikan para pengguna merasa puas dan meyakini realiability teknologi ini dan siap untuk digunakan dalam skala luas dan komplek pada jaringan tanpa kabel. Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio. Sinyal radio menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, pantulan, difraksi, Line of Sight. Ini berarti sinyal radio tiba di penerima melalui banyak jalur (Multipath), dimana tiap sinyal (pada jalur yang berbeda-beda) memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

Awalnya teknologi ini didesain untuk aplikasi perkantoran dalam ruangan, namun sekarang Wireless LAN dapat digunakan pada jaringan peer to peer dalam ruangan dan juga point to point diluar ruangan maupun point to multipoint pada aplikasi bridge Wireless LAN di desain sangat modular dan fleksibel. Jaringan ini juga bisa di optimalkan pada lingkungan yang berbeda. Dapat mengatasi kendala geografis dan rumitnya instalasi kabel.

Karena wireless LAN mengirim menggunakan frekuensi radio, wireless LAN diatur oleh jenis hukum yang sama dan digunakan untuk mengatur hal-hal seperti AM/FM radio. 
Federal Communications Commission ( FCC) mengatur penggunaan alat dari wireless LAN. 
Dalam pemasaran wireless LAN sekarang, menerima beberapa standar operasional dan syarat dalam Amerika Serikat yang diciptakan dan dirawat oleh Institute of Electrical Electronic Engineers (IEEE). Beberapa Standar wireless LAN :

Frekuensi yang Digunakan pada WLAN

Frekuensi adalah banyaknya getaran per detik dalam arus listrik yang terus berubah. 
Satuan frekuensi adalah Hertz disingkat Hz. Jika arus bergerak lengkap satu getaran per detik, maka frekuensinya 1Hz Satuan frekuensi lain :
Kilohertz (kHz), Megahertz (MHz), Gigahertz (GHz), Terahertz (THz).
Frekuensi yang dipakai adalah 2.4 Ghz atau 5 Ghz yakni frekuensi yang tergolong pada ISM (Industrial, Scientific, dan Medial). Dalam teknologi WLAN ada dua standar yang digunakan yakni :

Sedangkan untuk 802.16 Standar Outdoor salah satunya adalah WIMAX (World 
Interoperability for Microwave Access) yang sedang digalangkan penggunaanya di 
Indonesia.

Mode pada WLAN

Wireless Local Area Network sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN menggunakan wireless device untuk berhubungan dengan jaringan. Node pada WLAN menggunakan channel frekuensi yang sama dan SSID yang menunjukkan identitas dari wireless device. Tidak seperti jaringan kabel, jaringan wireless memiliki dua mode yang dapat digunakan yaitu Mode infrastruktur dan Mode Ad-Hoc. 
Konfigurasi infrastruktur adalah komunikasi antar masing-masing PC melalui sebuah access point pada WLAN atau LAN. Komunikasi Ad-Hoc adalah komunikasi secara langsung antara masing-masing computer dengan menggunakan piranti wireless. Penggunaan kedua mode ini tergantung dari kebutuhan untuk berbagi data atau kebutuhan yang lain dengan jaringan berkabel.

Mode Ad-Hoc

Ad-Hoc merupakan mode jaringan WLAN yang sangat sederhana, karena pada ad-hoc ini tidak memerlukan access point untuk host dapat saling berinteraksi. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain seperti tampak pada gambar dibawah ini. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.

Mode Infrastruktur

Jika komputer pada jaringan wireless ingin mengakses jaringan kabel atau berbagi printer misalnya, maka jaringan wireless tersebut harus menggunakan mode Infrastruktur. 
Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN. Mode infrastruktur dapat dikatakan seperti keterangan dibawah ini :
  • Terdapat 1 buah Access Point (AP) yang terhubung jaringan LAN kabel dan router untuk koneksi internet
  • PC pada jaringan LAN kabel (wired LAN) berkomunikasi dengan PC wireless LAN melalui Access Point, demikian pula komunikasi antar PC wireless LAN
  • PC wireless LAN memerlukan wireless LAN berupa PCI, PCMIA atau USB adapter, bisa juga menggunakan AP yang diset pd mode Client Infrastructure / Station Infrastructure
  • PC dalam jaringan wired & wireless bersama-sama mengakses internet melalui router

Kualitas Saluran (Link Quality) antara AP ke wireless Client ditetukan oleh kuat sinyal (signal strength) yang diterima oleh wireless adapter pd PC Client.
Read More

Konfigurasi Jaringan Asymmetric VLAN & Port Management

Konfigurasi Jaringan Asymmetric VLAN & Port Management
Kita akan mempelajari bagaimana cara nya konfigurasi jarigan Asymmetric VLAN.
Asymmetric VLAN merupakan salah satu kelebihan yang diberikan oleh produk D-Link dalam mengatasi jaringan dengan mode VLAN supaya segmentasi antar port dalam pembagian IP serta routing lebih mudah serta mengijinkan sebuah port menjadi anggota 1 VLAN atau lebih. Terdapat beberapa kelebihan yang diberikan oleh produk D-Link yakni switch D-Link xStack Managed Switch DES-3526 yang akan dilakukan percobaan menggunakan Asymmetric VLAN serta Port Bandwidth. Port Bandwidth digunakan untuk melakukan pembatasan bandwidth terhadap PC yang terhubung pada port, dimana port tersebut sudah dikonfigurasikan dalam pembatasan bandwidth yang diinginkan. Beberapa kelebihan dari Asymmetric VLAN terdapat pada seri DES-3028/52 Series (DES-3028/3028P/3052/3052P), DES-3500 Series (DES-3526/3526DC/3550) dan DES-3528/52 Series (DES-3528/3528P/3528DC/3552).
Gambar di bawah merupakan salah satu contoh topologi yang akan dikonfigurasikan menggunakan Asymmetric VLAN serta Port Bandwidth.

Terdapat 3 buah PC yang akan disegmentasi antar port sehingga antar komputer tersebut tidak dapat saling akses namun 3 PC tersebut dapat akses ke internet serta dapat akses ke file server. Ke-3 PC tersebut akan mendapatkan IP secara otomatis (DHCP client) dari router yang telah diaktifkan DHCP servernya. Dengan menggunakan Switch D-Link xStack Managed Switch DES-3526, akan dilakukan pembagian port sebagai berikut :
- Port 1 – 8 untuk VLAN Asisten dengan batasan bandwidth 1 Mbps (Download &Upload)
- Port 9 – 16 untuk VLAN Praktikan dengan batasan bandwidth 2 Mbps (Download & Upload) 
- Port 17 – 24 untuk VLAN Administrator dengan batasan bandwidth 3 Mbps (Download & Upload)
- Port 25 untuk router yang terhubung dengan internet dan file server

Pertama untuk mengkonfigurasikan Asymmetric VLAN menggunakan Switch D-Link xStack Managed Switch DES-3526 (kondisi sudah masuk pada web konfigurasi seperti pada percobaan VLAN sebelumnya), pilih menu “configuration” selanjutnya pilih kembali submenu “Advance Settings”. Pada layar kanan akan tampil lembaran konfigurasi yang dapat kita pilih dan isi, kemudian arahkan pada “Asymmetric VLAN” yang awal (default) konfigurasi besifat disabled diubah menjadi enabled. Setelah semua konfigurasi yang di inginkan untuk berubah maka kita harus menekan atau mengklik “Apply”. Hasil konfigurasi pengaktifan Asymmetric VLAN dapat dilihat seperti pada gambar.

Langkah yang kedua, pilih submenu “VLANs” dari menu yang sama seperti pada langkah awal. Kemudian dari submenu tersebut pilih kembali “Static VLAN Entry”, maka akan tampil lembaran konfigurasi pada layar kanan komputer. Tekan atau klik “Add” untuk membuat dan mengkonfigurasikan port pada VLAN. Hasil yang akan di dapat setelah kita buat dan konfigurasi dari vlan maka akan tampil pada lembaran konfigurasi seperti pada gambar di atas. Kita dapat mengkonfigurasikan kembali hasil dari VLAN yang sudah dibuat dengan menekan atau mengklik “Modify” pada pilihan VLAN ID serta VLAN Name yang ingin kita konfigurasikan.

Pada Gambar di atas menampilkan lembaran konfigurasi VLAN yang akan kita buat dengan mengisikan “VID” (selain dari angka 1 karena default), “VLAN Name”, serta memilih port yang akan dijadikan grup dari vlan tersebut (hilangkan tanda ceklist pada Tag dan ceklist pada Egress). Setelah semua konfigurasi yang diinginkan sudah diubah maka tekan atau klik “Apply”.

Langkah yang keempat, pilih “GVRP Setting” pada submenu “VLANs”, untuk 
mengaktifkan PVID (Port Vlan ID), masukkan banyaknya port yang akan diaktifkan dengan memilih port awal “From”, port akhir “To”, serta isi PVID sesuai grup dari VLAN yang sudah dibentuk, kemudian aktifkan “Ingress Checking” dengan memilih “Enabled”. Untuk port 25 serta 26 kita tidak ubah, biarkan konfigurasi tersebut bersifat default yaitu PVID 1. Setelah semua konfigurasi diubah, jangan lupa untuk menekan atau mengklik “Apply” untuk melihat hasil dari perubahan konfigurasi. Hasil dari konfigurasi yang dilakukan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Konfigurasi dari Asymmetric VLAN telah selesai, langkah kemudian membatasi bandwidth dari setiap port yang diinginkan. Langkah pertama untuk membatasi bandwidth dari setiap port yakni, pilih submenu “QOS”, kemudian masukkan banyaknya port yang akan dibatasi bandwidthnya dengan memilih port awal “From”, port akhir “To”, jenis pembatasan (upload & download) “Type” serta isi nilai batasan “Rate” yang diinginkan (mulai dari 1 Mbps). Hasil konfigurasi dari pembatasan bandwidth berdasakan port dapat dilihat pada gambar di bawah.

Penggunaan dari Asymmetric VLAN serta pembatasan Bandwidth berdasarkan port selesai, silahkan dilakukan pengujian terhadap PC yang terdapat pada setiap grup VLAN dimana telah menerima IP secara otomatis (DHCP Client) dengan melakukan ping ke setiap PC yang ada, ping ke router serta ping ke PC file server. Jika hasil ping antar pc dalam grup VLAN menunjukkan tidak saling terkoneksi serta hasil ping dari PC yang ada dalam grup VLAN ke router dan PC file server menunjukkan saling terkoneksi maka konfigurasi Asymmeric VLAN telah berhasil. Untuk melakukan pengujian pembatasan bandwidth berdasarkan port yang telah dikonfigurasikan dapat dilakukan download file dari PC yang menjadi file server, jika terdapat perbedaan dalam kecepatan download dari masing-masing PC yang ditempatkan pada port dengan pembatasan bandwidth maka pembatasan bandwidth berdasarkan port telah berhasil.

Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

Inside Post