Jaringan VLan

Jaringan VLan
Setelah sebelumnya kita mengenal tentang LAN kali ini kita akan mempelajari jaringan VLAN (Virtual Local Area Network).
VLAN merupakan suatu model jaringan yang tidak terbatas pada lokasi fisik seperti LAN , hal ini mengakibatkan suatu network dapat dikonfigurasi secara virtual tanpa harus menuruti lokasi fisik peralatan. Penggunaan VLAN akan membuat pengaturan jaringan menjadi sangat fleksibel dimana dapat dibuat segmen yang bergantung pada organisasi atau departemen, tanpa bergantung pada lokasi workstation seperti pada gambar dibawah ini

Bagaimana VLAN Bekerja

VLAN diklasifikasikan berdasarkan metode (tipe) yang digunakan untuk mengklasifikasikannya, baik menggunakan port, MAC addresses dsb. Semua informasi yang mengandung penandaan/pengalamatan suatu vlan (tagging) di simpan dalam suatu database (tabel), jika penandaannya berdasarkan port yang digunakan maka database harus mengindikasikan port-port yang digunakan oleh VLAN. Untuk mengaturnya maka biasanya digunakan switch/bridge yang manageable atau yang bisa di atur. Switch/bridge inilah yang bertanggung jawab menyimpan semua informasi dan konfigurasi suatu VLAN dan dipastikan semua switch/bridge memiliki informasi yang sama.

Switch akan menentukan kemana data-data akan diteruskan dan sebagainya. Atau dapat pula digunakan suatu software pengalamatan (bridging software) yang berfungsi mencatat/menandai suatu VLAN beserta workstation yang didalamnya, untuk menghubungkan antar VLAN dibutuhkan router.

Tipe - Tipe Vlan

Keanggotaan dalam suatu VLAN dapat di klasifikasikan berdasarkan port yang di gunakan , MAC address, tipe protokol.

1. Berdasarkan Port

Keanggotaan pada suatu VLAN dapat di dasarkan pada port yang di gunakan oleh 
VLAN tersebut. Sebagai contoh, pada bridge/switch dengan 4 port, port 1, 2, dan 4 
merupakan VLAN 1 sedang port 3 dimiliki oleh VLAN 2, lihat tabel :

2. Berdasarkan MAC Address

Keanggotaan suatu VLAN didasarkan pada MAC address dari setiap workstation/komputer yang dimiliki oleh user. Switch mendeteksi/mencatat semua MAC address yang di miliki oleh setiap Virtual LAN. MAC address merupakan suatu bagian yang dimiliki oleh NIC (Network Interface Card) disetiap workstation.
Kelebihan : Apabila user berpindah pindah maka dia akan tetap terkonfigurasi sebagai anggota dari VLAN tersebut
Kekurangan : Bahwa setiap mesin harus di konfigurasikan secara manual , dan untuk jaringan yang memiliki ratusan workstation maka tipe ini kurang efissien untuk dilakukan.

4. Berdasarkan Alamat Subnet IP

Subnet IP address pada suatu jaringan juga dapat digunakan untuk mengklasifikasi suatu VLAN

Konfigurasi ini tidak berhubungan dengan routing pada jaringan dan juga tidak mempermasalahkan funggsi router.IP address digunakan untuk memetakan keanggotaan VLAN.
Keuntungannya seorang user tidak perlu mengkonfigurasikan ulang alamatnya di jaringan apabila berpindah tempat, hanya saja karena bekerja di layer yang lebih tinggi maka akan sedikit lebih lambat untuk meneruskan paket di banding menggunakan MAC addresses.

5. Berdasarkan aplikasi atau kombinasi lain

Sangat dimungkinkan untuk menentukan suatu VLAN berdasarkan aplikasi yang dijalankan, atau kombinasi dari semua tipe di atas untuk diterapkan pada suatu jaringan. Misalkan: aplikasi FTP (file transfer protocol) hanya bias digunakan oleh VLAN 1 dan Telnet hanya bisa digunakan pada VLAN 2.

Lanjutkan ke konfigurasi jaringan VLAN
Lanjutkan ke konfigurasi jaringan Asymmetric VLAN

Atau lihat materi lainnya
Read More

Konfigurasi Jaringan VLAN

Konfigurasi Jaringan VLAN
Cara mengkonfigurasi Jaringan VLAN tidak jauh berbeda dengan Jaringan ClientServer karena sama-sama mengunakan perangkat pendukung jaringan Switch/Hub, perbedaanya hanya terletak pada konfigurasi pengaturan VLAN nantinya, cara mengkonfigurasi VLAN dengan menggunakan Switch D-Link DCS - 3026. Tidak semua switch mempunyai fasilitas VLAN hanya swith manageable saja yang memiliki fasilitas ini, salah 
satunya yaitu Switch D-Link DCS - 3026, agar menghasilkan jaringan seperti dibawah ini maka langkah – langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Jaringan VLAN ini terhubungan dengan menggunakan jenis kabel Straight Trought dengan ketentuan untuk masing-masing PC sebagai berikut :
a. PC 1 dipasang ke Switch pada Port 1
b. PC 2 dipasang ke Switch pada Port 2
c. PC 3 dipasang ke Switch pada Port 3
d. PC 4 dipasang ke Switch pada Port 4

2. Langkah – langkah konfigurasi pada jaringan ini hampir sama dengan konfigurasi pada jaringan Client – Server perbedaan terletak pada saat melakukan konfigurasi VLAN menggunakan GUI (Graphic User Interface) sebelum sampai pada langkha itu langkah selanjut adalah melakukan pengaturan TCP/IP atau pemberian IP Address pada masing-masing PC dengan ketentuan sebagai berikut
a. PC 1 diberikan IP Address 192.168.121.16 dengan Subnet Mask 255.255.255.0
b. PC 2 diberikan IP Address 192.168.121.17 dengan Subnet Mask 255.255.255.0
c. PC 3 diberikan IP Address 192.168.121.11 dengan Subnet Mask 255.255.255.0
d. Dan terakhir pada PC 4 diberikan IP Address 192.168.121.12 dengan Subnet Mask 255.255.255.0

3. Setelah memberi IP Address pada masing-masing PC, langkah terakhir adalah memastikan apakah kedua komputer dapat terhubung / berkomunikasi satu sama lain, dengan cara PING (nomor IP Address) pada salah satu PC, ping dilakukan pada masing-masing PC, untuk mengetahui apakah masing-masing PC dapat terhubung satu sama lain.

4. Setelah semua PC berhasil terhubung dengan baik, maka langkah selanjutnya konfigurasi VLAN menggunakan GUI, pada gambar 6.11 terdapat 4 buah PC, 3 buah PC sebagai Client dan 1 PC digunakan sebagai Admin, pada PC yang digunakan sebagaiAdmin, akan kita lakukan konfigurasi dari PC tersebut, PC yang digunakan sebagai Admin adalah PC 4,

5. Konfigurasi VLAN pada PC 4 klik web browser(morzilla/IE) yang ada pada PC, setelah ditampilkan browser ketikan IP Address Switch yang kita gunakan pada alamat URL, dengan IP Address 192.168.125.250 (Cek IP Address Switch Pada Switch)

6. Kemudian akan muncul tampilan Authentication Required, masukan Usernamenya admin dan Passwordnya admin klik OK

7. Kemudian ditampilkan tampilan awal dari Switch D-Link DES – 3526

8. Klik Tanda + pada Configuration yang terdapat di Menu Pilihan Sebelah Kiri, kemudian pilih Submenu dari VLAN’s yaitu klik Static VLAN Entry

9. Kemudian ditampilkan halaman submenu yaitu Static VLAN Entry. Setelah itu klik Modify pada VLAN Name Default

10. Kemudian akan ditampilan halaman pengaturan pada VLAN Name Default, pada VLAN ini akan didaftarkan anggota LAN yang ingin diberi VLAN, perlu di ingin yang didaftarkan hanya PC Client sedang PC Admin tidak didaftarkan dengan cara klik TAG dan NONE pada Port yang terhubung dengan masing-masing PC Client yang akan didaftarkan. Pada konfigurasi awal telah ditentukan Port yang digunakan adalah Port 1 – 4 tapi yang kita gunakan hanya Port 2-4 karena pada Port 1 merupakan Port PC Admin, kemudian klik OK

11. Klik Show All Static VLAN Entry yang terdapat pada halaman penganturan VLAN Name Default

12. Kemudian ditampilkan tampilan halaman submenu Static VLAN Entry, langkah selanjutnya adalah membuat VLAN dimana pada gambar 6.11 terdapat 2 buah VLAN, yaitu v1 dan v2

13. Cara untuk membuat VLAN baru dengan klik ADD pada Kolom ADD New Entry VLAN. Kemudian ditampilkan konfigurasi VLAN baru yang akan dibuat, Masukan VLAN ID nya 2 dan VLAN Name nya.

14. Setelah itu daftarkan anggota PC Client yang terdaftar pada VLAN v1, pada gambar  yaitu PC 2 dan PC 3, maka pada Port 2 dan Port 3 klik Egress, klik OK, kemudian akan muncul konfirmasi bahwa VLAN Success dibuat.


Read More

Jaringan LAN

Jaringan LAN

Berikut ini kita akan membahas lebih rinci tentang Jaringan LAN, dan cara mengalokasikan jaringan LAN.

Pengertian LAN

Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server.
Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana masing-masing akan dijelaskan. 

LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu :
a. Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi Jaringan

b. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.

Jaringan Peer To Peer

Peer To Peer adalah sebuah aplikasi yang menghandle resource dari sejumlah autonomous participant atau user yang terkoneksi secara mandiri, artinya user dapat mengoneksikan dirinya sesuai dengan keinginannya, tidak terikat oleh struktur jaringan secara fisik. 
Peer-to-peer menjadi sebuah alternatif aplikasi untuk mencari resource tertentu yang tidak ada diwebsite ataupun alternatif untuk berbagi resource tanpa sebuah web server yang harganya masih tergolong mahal. Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to peer di istilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai servermurni melainkan sekaligus dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
  1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti : harddisk, drive, fax/modem, printer.
  2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
  3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.

Kelemahan
  1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi adalah antara server dengan workstation.
  2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau aplikasi sendiri.
  3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.

Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.

Jaringan Client – Server

Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation.

Keunggulan
  1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai workstation.
  2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan jaringan.
  3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
  1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
  2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan sebagai server.
  3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
Read More

Konfigurasi Jaringan pada Windows xp

Konfigurasi Jaringan pada Windows xp
Untuk menggunakan fasilitas dan komponen jaringan yang ada pada Windows XP, harus terlebih dahulu menginstall dan mengkonfigurasinya. Pada bagian ini akan mendiskusikan bagaimana cara untuk menginstall dan mengkonfigurasi komponen-komponen jaringan. Proses pertama memberi nama komputer (unik) untuk memastikan bahwa komputer yang dipakai dapat dikenali oleh pemakai komputer lain yang terhubung di dalam jaringan komputer. Menginstall hardware, software untuk membuat komputer terhubung ke dalam jaringan, dan kemudian mengkonfigurasi protokol yang digunakan komputer untuk “berkomunikasi” dengan komputer lain.

Konfigurasi ini bertujuan untuk :
  1. Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan Berikan nama komputer yang unik untuk mengidentifikasi komputer yang akan digunakan agar dapat “berkomunikasi” dengan komputer lain di dalam jaringan.
  2. Memberi nama komputer Komputer dengan sistem operasi Windows XP di dalam jaringan komputer harus menggunakan nama yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih (konfilk) dengan komputer lain.C
  3. Computer Description, Anda bisa saja mengabaikan deskripsi komputer yang dipakai. Deskripsi komputer akan terlihat oleh orang lain pada saat browsing di jaringan, bila Anda ingin mengisi computer descripton, ikuti prosedur dibawah sekaligus untuk memberikan nama untuk komputer:

  • Pilih My Computer, dan klik kanan.
  • Pilih Properties.
  • Klik tab Computer Name
  • Masukkan Computer discription.
  • Untuk mangganti full computer name (nama yang akan terlihat saat di browser oleh komputer lain) dan nama workgroup klik tombol change, isikan perubahan nama komputer dan workgroup.
  • Klik OK untuk menutup tab change, dan klik OK sekali lagi untuk menutup System Properties.
Read More

Topologi Jaringan

Topologi Jaringan
Kita akan membahas lebih lanjut tentang Topologi jaringan setelah sebelumnya kita sudah membahas sedikit tentang macam macam nya.

Pengertian Topologi

Topologi (dari bahasa Yunani topos, "tempat", dan logos, "ilmu") merupakan cabang matematika yang bersangkutan dengan tata ruang yang tidak berubah dalam deformasi dwikontinu (yaitu ruang yang dapat ditekuk, dilipat, disusut, direntangkan, dan dipilin tetapi tidak diperkenankan untuk dipotong, dirobek, ditusuk atau dilekatkan). Ia muncul melalui pengembangan konsep dari geometri dan teori himpunan, seperti ruang, dimensi, bentuk, transformasi. 

Topologi jaringan komputer adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Dalan suatu jaringan komputer jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi. Untuk itu maka perlu dicermati kelebihan / keuntungan dan kekurangan / kerugian dari masing –masing topologi berdasarkan kateristiknya.

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi 
lagi menjadi dua yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). 

Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari label, komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan, yaitu : Bus, Star, dan Ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi Topologi Tree dan Mesh yang merupakan kombinasi dari Star, Mesh, dan Bus. 
Berikut jenis-jenis topologi Topologi :
  1. Topologi Bus 
  2. Topologi Ring (Cincin)
  3. Topologi Star (Bintang)
  4. Topologi Tree (Pohon)
  5. Topologi Mesh (Tak Beraturan)

Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.
Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance (biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).

  1. Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.
  2. Wujud dari tap ini bisa berupa kabel transceiver bila digunakan thick coax sebagai media transmisi.
  3. Atau berupa BNC T-connector bila digunakan thin coax sebagai media transmisi.
  4. Atau berupa konektor RJ-45 dan Hub bila digunakan kabel UTP.
  5. Transmisi data dalam kabel bersifat full duplex, dan sifatnya broadcast, semua terminal bisa menerima transmisi data.

Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet atau CSMA/CD.

Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan “Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.

Kelebihan Topologi Bus

  1. Instalasi relatif lebih murah
  2. Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  3. Biaya relatif lebih murah

Kelemahan Topologi Bus 

  1. Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  2. Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit

Kemungkinan akan terjadi tabrakan data (data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

Topologi Ring (Cincin)

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincin yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi hanya “satu arah”. Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan pemindahan data.


  1. Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
  2. Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
  3. Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat). Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
  4. Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
  5. Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin sering disebut token-ring.
  6. 6. Tiap komputer dapat diberi repeater (transceiver) yang berfungsi sebagai:
  • Listen State -Tiap bit dikirim dengan mengalami delay waktu 
  • Transmit State -Bila bit berasal dari paket lebih besar dari ring maka repeater dapat mengembalikan ke pengirim. Bila terdapat beberapa paket dalam ring, repeater yang tengah memancarkan, menerima bit dari paket yang tidak dikirimnya harus menampung dan memancarkan kembali.
  • Bypass State -Berfungsi menghilangkan delay waktu dari stasiun yang tidak aktif. 
  • a. Keuntungan : -i. Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lainyang masih terhubung. -ii. Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil 
  • b. Kerugian : -Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer, transfer menjadi lambat.


Topologi Star (Bintang)

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.
  1. Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan komunikasi melalui terminal pusat ini.
  2. Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai pengendali tetapi bisa juga berupa “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).
  3. Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat. 
  • Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
  • Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), alternatif ini menggunakan MAU sebagai pengendali.
Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik maupun logis bertopologi Bintang.

Kelebihan Topologi Bintang

  1. Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
  2. Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.


Kelemahan Topologi Bintang

  1. Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
  2. Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.


Topologi Tree (Pohon)

Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus.
Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.
Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
Ada dua kesulitan pada topologi ini: 

  1. Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
  2. Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.


Topologi Mesh (Tak beraturan)

  1. Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. 
  2. Topologi ini biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
  3. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.
  4. Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1.
  5. Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
  6. Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
  7. Topologi ini merupakan teknologi khusus yang tidak dapat dibuat dengan 
  8. pengkabelan, karena sistem yang rumit. Namun dengan teknologi wireless, topologi ini sangat memungkinkan untuk diwujudkan.
Untuk melihat artikel lain silahkan lihat di sini
Read More

Subnetting Jaringan

Subnetting Jaringan

Pengertian subnetting 

Subnetting adalah upaya / proses untuk memecah sebuah network dengan jumlah host yang cukup banyak, menjadi beberapa network dengan jumlah host yang lebih sedikit. 
Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatas oleh kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C yang sudah diatur. 
Dengan subnetting, anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan.

Pengertian Subnet Mask

Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.
RFC 950 mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan 
network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:
  1. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh network identifier diset ke nilai 1.
  2. Semua bit yang ditujukan agar digunakan oleh host identifier diset ke nilai 0.

Representasi Subnet Mask

Ada dua metode yang dapat digunakan untuk merepresentasikan subnet mask, 
yakni:
  • Desimal bertitik
  • Perfix legth

Perhitungan Subnetting Selain dengan melihat tabel-tabel diatas, untuk menghitung jumlah subnet atau pun jumlah host dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

a. Menentukan Jumlah Subnet
2ˣ – 2 ≥ Jumlah Subnet
Dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Sedangkan untuk kelas B binari 1 pada 2 oktet terakhir, kelas A binari pada 3 oktet terakhir.

b. Menentukan Jumlah Host Per Subnet
2ʸ – 2 ≥ Jumlah Host Per Subnet
Dimana y adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet mask. Untuk kelas B pada 2 oktet terakhir dan kelas A pada 3 oktet terakhir.

c. Menentukan Blok Subnet
256 – Nilai Oktet Terakhir Subnet Mask
Nilai oktet terakhir subnet mask adalah angka yang ada dibelakang subnet mask, misalnya 255.255.255.192, maka 256 – 192 (nilai terakhir oktet subnet mask) = 64 subnet.
Hasil dari pengurangan ditambahkan dengan bilangan itu sendiri sampai berjumlah sama dengan angka belakang subnet mask 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi total subnetnya adalah 0,64,128,192.

d. Menentukan Subnet, Host dan Broadcast Yang Valid
Pertama kali kita membuat sebuah table atau subnet mapnya kemudian dari table atau subnet map tersebut dapat kita ambil subnet yang valid berdasarkan perhitungan subnetting menggunakan rumus menentukan jumlah subnet. Begitu juga dengan range host yang valid berdasarkan perhitungan subnetting menggunakan rumus menentukan jumlah host per subnet. Untuk alamat broadcast 
merupakan alamat ip address terakhir setelah alamat untuk range host sudah 
terpenuhi baru alamat broadcast diberikan. Dengan ketentuan alamat broadcast tidak boleh sama dengan alamat subnet blok berikutnya atau alamat host terakhir pada blok subnet yang sedang dikerjakan.

• Contoh perhitungan subnetting menggunakan metode desimal bertitik.
Diketahui sebuah network address 88.2.65.192 dengan subnet mask 255.192.0.0

a. Menentukan jumlah subnet
2ˣ – 2 ≥ Jumlah Subnet
Nilai tiga oktet terakhir dari subnet mask adalah 192.0.0, kemudian dikonversi kan ke biner maka didapatkan hasil 11000000.00000000.00000000, Jadi x adalah 2 (banyaknya binari 1 pada tiga oktet terakhir subnet mask), maka 2² – 2 ≥ 2 subnet.

b. Menentukan jumlah host per subnet
2ʸ – 2 ≥ Jumlah Host Per Subnet
Jadi y adalah 22 (banyaknya binari 0 pada dua oktet terakhir subnet mask), maka 2²² – 2 ≥ 4194302 host per subnet

c. Menentukan Blok Subnet
256 – Nilai Oktet Terakhir Subnet MaskNilai tiga octet terakhir dari subnet mask adalah 254, kemudian 256 – 192 = 64, subnet berikutnya 64 + 64 = 128 dan 128 + 64 = 192. Jadi total subnetnya adalah 0, 64, 128, 192.

d. Menentukan Subnet, Host dan Broadcast yang valid

Blok subnet 2 dan 3 merupakan subnet yang valid, berdasarkan rumus menentukan jumlah subnet, menghasilkan 2 subnet, mengapa diambil subnet ke 2 dan 3, dilihat lagi dari blok subnetnya berdasarkan perhitungan itu mulai di ambil dari hasil yang dikurangi dari 256 adalah 64 dan sampai dengan batas nilai octet terakhir dari subnet mask, jadi host & broadcast yang valid berada pada blok subnet 2 dan 3.

• Contoh perhitungan subnetting menggunakan metode desimal bertitik
Diketahui sebuah network address 143.212.17.189 dengan subnet mask 255.255.240.0

a. Menentukan jumlah subnet
2ˣ – 2 ≥ Jumlah Subnet
Nilai dua oktet terakhir dari subnet mask adalah 240.0, kemudian dikonversi kan ke biner maka didapatkan hasil 11110000.00000000, Jadi x adalah 4 (banyaknya binari 1 pada dua oktet terakhir subnet mask), maka 2⁴ – 2 ≥ 14 subnet

b. Menentukan jumlah host per subnet
2ʸ – 2 ≥ Jumlah Host Per Subnet
Jadi y adalah 12 (banyaknya binari 0 pada dua oktet terakhir subnet mask), maka 2¹² – 2 ≥ 4094 host per subnet

c. Menentukan Blok Subnet
256 – Nilai Oktet Terakhir Subnet Mask
Nilai dua octet terakhir dari subnet mask adalah 240, kemudian 256 – 240 = 16, subnet berikutnya 16 + 16 = 32, 32 + 16 = 48, 48 + 16 = 64, 64 + 16 = 80, 80 + 16 = 96, 96 + 16 = 112, 112 + 16 = 128, 128 + 16 = 144, 144 + 16 = 160, 160 + 16 = 176, 176 + 16 = 192, 192 + 16 = 208, 208 + 16 = 224 dan 224 + 16 = 240. Jadi total subnetnya adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, 240.

d. Menentukan Subnet, Host dan Broadcast yang valid

Blok subnet 2 sampai dengan 15 merupakan subnet yang valid, berdasarkan rumus menentukan jumlah subnet, menghasilkan 14 subnet, mengapa diambil subnet ke 2 hingga 15, dilihat lagi dari blok subnetnya berdasarkan perhitungan itu mulai di ambil dari hasil yang dikurangi dari 256 adalah 16 dan sampai dengan batas nilai octet terakhir dari subnet mask, jadi host & broadcast yang valid berada pada blok subnet 2 hingga 15.

CIDR ( Classless Inter-Domain Routing )

Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.
CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Metode ini menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network prefix, panjang notasi prefix ini menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan sebagai Network ID, metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif.
Menggunakan metode CIDR kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung dari kebutuhan pemakai.

Perhitungan Subnetting CIDR

a. Menentukan Jumlah Subnet
2ᶰ ≥ Jumlah Subnet
Dimana N adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask. Sedangkan untuk kelas B binari 1 pada 2 oktet terakhir, kelas A binari pada 3 oktet terakhir.

b. Menentukan Jumlah Host Per Subnet
2ⁿ – 2 ≥ Jumlah Host Per Subnet
Dimana n adalah kebalikan dari N yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet mask. Untuk kelas B pada 2 oktet terakhir dan kelas A pada 3 oktet terakhir.

c. Menentukan Blok Subnet
256 – Nilai Oktet Terakhir Subnet Mask
Nilai oktet terakhir subnet mask adalah angka yang ada dibelakang subnet mask, misalnya 255.255.255.192, maka 256 – 192 (nilai terakhir oktet subnet mask) = 64 subnet.
Hasil dari pengurangan ditambahkan dengan bilangan itu sendiri sampai berjumlah sama dengan angka belakang subnet mask 64 + 64 = 128, dan 128 + 64 = 192. Jadi total subnetnya adalah 0,64,128,192.

d. Menentukan Alamat Broadcast
Yaitu mengambil alamat IP address yang terletak paling akhir. Dengan ketentuan alamat broadcast tidak boleh sama dengan alamat subnet blok berikutnya atau alamat host terakhir pada blok subnet yang sedang dikerjakan. Bit-bit dari Network ID maupun Host ID tidak boleh.
Semuanya berupa angka binary 0 semua atau 1 semua, jika hal tersebut terjadi maka disebut flooded broadcast sebagai contoh 255.255.255.255.

Subnetting Pada Kelas C

Penulisan IP Address pada umumnya adalah 192.168.1.2. namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, maksud dari penulisan IP Address tersebut adalah bahwa IP Address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0 . Mengapa demikian, karena /24 diambil dari perhitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubungkan dengan binary 1, atau dengan kata lain subnet masknya adalah 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)

Subnetting Pada Kelas A


VLSM ( Variable Length Subnet Mask )

VLSM adalah pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam vlsm dilakukan peningkatan dari kelemahan subneting klasik, yang mana dalam klasik subneting, subnet zeroes, dan subnet ones tidak bisa digunakan.
selain itu, dalam subnet classic, lokasi nomor IP tidak efisien. VLSMjuga dapat diartikan sebagai teknologi kunci pada jaringan skala besar.
Mastering konsep VLSM tidak mudah, namun VLSM adalah sangat penting dan bermanfaat untuk merancang jaringan.
Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil dari CIDR dapat kita bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil lagi.

Dalam penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan networknya dapat memenuhi persyaratan :

  1. Routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasimengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol :RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya.
  2. Semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yang menggunakan algoritma penerus paket informasi.

Manfaat dari VLSM adalah:
  1. Efisien menggunakan alamat IP, alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet. 
  2. VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif
  3. mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization. 
  4. Yang terakhir dapat berhasil mengurangi jumlah rute di routingtable oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
Jika kita perhatikan, CIDR dan metode VLSM mirip satu sama lain, yaitu blok network address dapat dibagi lebih lanjut menjadi sejumlah blok IP address yang lebih kecil. 
Perbedaannya adalah CIDR merupakan sebuah konsep untuk pembagian blok IP Public yang telah didistribusikan dari IANA, sedangkan VLSM merupakan implementasi pengalokasian blok IP yang dilakukan oleh pemilik network (network administrator) dari blok IP yang telah diberikan padanya (sifatnya lokal dan tidak dikenal di internet).
Untuk melihat artikel lain silahkan lihat di sini
Read More

Pengalamatan Jaringan

Pengalamatan Jaringan
Berikut ini kita akan membahas berbagai jenis Pengalamat Jaringan.

Protokol TCP/IP

Protokol Jaringan yang banyak digunakan saat ini adalah protokol TCP/IP 
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol) yang merupakan sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubumg ke internet berkomunikasi dengan TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Jadi jika sebuah komputer menggunakan protocol TCP/IP dan terhubung langsung ke internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer manapun yang terhubung dengan internet.

Arsitektur TCP/IP



Arsitektur TCP/IP tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI, tetapi menggunakan model referensi DARPA. Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari proyek ARPANET yang dimulai oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Setiap lapisan yang dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan protokolnya masing-masing. 
Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai berikut:

Protokol Lapisan Application
Bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).

Protokol Lapisan Transport
Berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

Protokol Lapisan Internet
Bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).

Protokol Lapisan Network Access
Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MANdan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)).

Layanan Pada TCP/IP

a. Pengiriman file (File Transfer)
File Transfer Protokol (FTP) memungkinkan user dapat mengirim atau menerima file dari komputer jaringan.
b. Remote Login
Network Terminal Protokol (telnet). Memungkinkan user untuk melakukan login ke dalam suatu komputer di dalam jaringan.
c. Computer Mail
Digunakan untuk menerapkan sistem e-mail, Protokol yang digunakan:
  •  SMTP (Simple Mail Transport Protokol) untuk pengiriman email
  •  POP (Post Office Protokol) dan IMAP (Internet Message Access Control) untuk menerima email
  •  MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions) untuk mengirimkan data selain teks 

d. Network File System (NFS)
Pelayanan akses file jarak jauh yang memungkinkan klien untuk mengakses file pada komputer jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan lokal.
e. Remote Execution
Memungkinkan user untuk menjalankan suatu program dari komputer yang berbeda.
f. Name Servers
Nama database alamat yang digunakan pada internet.
g. IRC (Internet Relay Chat)
Memberikan layanan chat
h. Streaming (Layanan audio dan video)
Jenis layanan yang langsung mengolah data yang diterima tanpa menunggu mengolah dataselesai dikirim.

Port TCP

Port TCP mampu mengindikasikan sebuah lokasi tertentu untuk menyampaikan segmen-segmen TCP yang dikirimkan yang diidentifikasi dengan TCP Port Number. Nomor-nomor di bawah angka 1024 merupakan port yang umum digunakan dan ditetapkan oleh IANA (Internet Assigned Number Authority). Tabel berikut ini menyebutkan beberapa port TCP yang telah umum digunakan.

Tabel port TCP

Port TCP merupakan hal yang berbeda dibandingkan dengan port UDP, meskipun mereka memiliki nomor port yang sama. Port TCP merepresentasikan satu sisi dari sebuah koneksi TCP untuk protokol lapisan aplikasi, sementara port UDP merepresentasikan sebuah antrean pesan UDP untuk protokol lapisan aplikasi. Selain itu, protokol lapisan aplikasi yang menggunakan port TCP dan port UDP dalam nomor yang sama juga tidak harus sama. 
Sebagai contoh protokol Extended Filename Server (EFS) menggunakan port TCP dengan nomor 520, dan protokol Routing Information Protocol (RIP) menggunakan port UDP juga dengan nomor 520. Jelas, dua protokol tersebut sangatlah berbeda! Karenanya, untuk menyebutkan sebuah nomor port, sebutkan juga jenis port yang digunakannya, karena hal tersebut mampu membingungkan (ambigu).

IP Address

IP Address Versi 4

Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 hostI

IP Address Versi 6

Sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 6. Panjang totalnya adalah 128-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 2128=3,4 x 1038host komputer di seluruh dunia. 
Contoh alamat IP versi 6 sebagai berikut
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A.

Pengalokasikan IP Address

Proses memilih Network ID dan Host ID yang tepat untuk suatu jaringan.

Network ID

Bagian dari IP address yang digunakan untuk menunjuk jaringan tempat komputer ini berada.

Host ID

Bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjuk workstation, server, router dan semua host TCP/IP lainnya dalam jaringan tersebut.

Range IP Address


127 adalah kelas yang dicadangkan untuk alamat loopback, digunakan untuk pengujian dan tidak dapat diberikan ke jaringan.

MAC Address

MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan. MAC Address juga sering disebut sebagai Ethernet address, physical address, atau hardware address.

MAC Address mengizinkan perangkat-perangkat dalam jaringan agar dapat berkomunikasi antara satu dengan yang lainnya. Sebagai contoh, dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet, setiap header dalam frame Ethernet mengandung informasi mengenai MAC address dari komputer sumber (source) dan MAC address dari komputer tujuan (destination). Beberapa perangkat, seperti halnya bridge dan switch Layer-2 akan melihat pada informasi MAC address dari komputer sumber dari setiap frame yang ia terima dan menggunakan informasi MAC address ini untuk membuat "tabel routing" internal secara dinamis. Perangkat-perangkat tersebut pun kemudian menggunakan tabel yang baru dibuat itu untuk meneruskan frame yang ia terima ke sebuah port atau segmen jaringan tertentu di mana komputer atau node yang memiliki MAC address tujuan berada.

Dalam sebuah komputer, MAC address ditetapkan ke sebuah kartu jaringan (network interface card/NIC) yang digunakan untuk menghubungkan komputer yang bersangkutan ke jaringan. MAC Address umumnya tidak dapat diubah karena telah dimasukkan ke dalam ROM. Beberapa kartu jaringan menyediakan utilitas yang mengizinkan pengguna untuk mengubah MAC address, meski hal ini kurang disarankan. Jika dalam sebuah jaringan terdapat dua kartu jaringan yang memiliki MAC address yang sama, maka akan terjadi konflik alamat dan komputer pun tidak dapat saling berkomunikasi antara satu dengan lainnya. Beberapa kartu jaringan, seperti halnya kartu Token Ring mengharuskan pengguna untuk mengatur MAC address (tidak dimasukkan ke dalam ROM) sebelum dapat digunakan.
MAC address memang harus unik dan untuk itulah, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mengalokasikan blok-blok dalam MAC address. 24 bit pertama dari MAC address merepresentasikan siapa pembuat kartu tersebut dan 24 bit sisanya merepresentasikan nomor kartu tersebut. Setiap kelompok 24 bit tersebut dapat direpresentasikan dengan menggunakan enam digit bilangan heksadesimal, sehingga menjadikan total 12 digit bilangan heksadesimal yang merepresentasikan keseluruhan MAC address. Berikut merupakan tabel beberapa pembuat kartu jaringan populer dan nomor identifikasi dalam MAC Address.

Nah seperti di atas dapat kita ketahui banyak sekali pengalamatan dari jaringan komputer, jika ada yang masih kurang jelas bisa langsung di tanyakan lewat kontak form.

Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

Apa itu Load Balance

Apa itu Load Balance
Kali ini kita akan membahas tentang Load Balance, pengertian dari Load balance memang luas tapi kita akan mengartikan nya secara umum nya saja.

Load Balance

Dalam load balance, trafik jaringan akan dilewatkan ke beberapa saluran yang aktif. Load balance akan menggunakan beberapa cara/teknik untuk membagi beban diantara saluran yang ada.

Load balance TIDAK menggabungkan bandwidth yang ada.

Weight

Parameter weight digunakan untuk mengatur pembagian beban diantara saluran yang aktif. Nilai weight yang lebih tinggi akan lebih diprioritaskan untuk dilalui paket data yang lebih besar dibandingkan nilai weight yang lebih kecil.
Contoh :
Line 1 : weight=4
Line 2 : weight=1

Maka data yang dilewatkan melalui line 1 besarnya 4x data yang dilewatkan melalui line 2. Dalam hal ini, line 2 berfungsi sebagai backup dari line 1. Biasanya line 2 memiliki bandwidth yang lebih kecil dari line 1.

Persistence

Persistence adalah teknik load balance dengan tambahan fitur untuk pengalihan jalur secara konsisten,misalnya kelompok ip A akan dilewatkan ke jalur ISP1 dan kelompok ip B akan dilewatkan ke jalur ISP2. Atau port browsing akan dilewatkan ke ISP1 dan port-port game online akan dilewatkan ke ISP2

FailOver

Salah satu teknik load balance adalah failover. Failover adalah pengalihan jaringan jika ada satu atau beberapa line yang mati, maka trafik jaringan akan dialihkan ke line yang masih hidup (online).

Bandwidth/Line Aggregation

Bandwidth aggregation atau yang umum disebut teknik bonding adalah penggabungan beberapa saluran yang ada menjadi seolah-olah satu saluran. Bonding menjumlahkan bandwidth dari saluran-saluran tersebut.
Teknik bonding harus dikonfigurasikan di dua ujung saluran, disisi client dan disisi server/ISP, oleh karena itu support dari ISP sangat diperlukan.Biasanya ISP-ISP yang mendukung sistem bonding ke client adalah ISP wireless atau ISP dedicated internet line.

Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

TCP Port

TCP Port
Dalam komunikasi jaringan komputer, selain menggunakan protokol IP, juga digunakan protokol TCP/UDP.
Kedua protokol ini bekerja bersamaan sesuai dengan Layer masing-masing, oleh karena itu dikenal sebagai protokol TCP/IP. 
Untuk koneksi, TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol) mengggunakan sistem port. Port adalah mekanisme yang mendukung beberapa sesi koneksi antar komputer atau antar program. 

Port dapat mengidentifikasikan aplikasi dan layanan yang menggunakan koneksi di dalam jaringan TCP/IP. Oleh karena itu protokol TCP/UDP akan menambahkan port asal dan port tujuan, didalam header paket nya. Komputer atau program akan menggunakan gabungan port dan ip address untuk saling berkomunikasi dalam jaringan, hal ini disebut socket address.

Socket adalah program yang dibentuk oleh Sistem Operasi dan digunakan untuk mengatur jalannya tansport koneksi dalam jaringan dengan menggunakan metode identifikasi socket address.

Port menggunakan kombinasi 16bit, yang dikenal sebagai port number. Total jumlah port yang ada adalah sebanyak 65536 port, dibagi menjadi 3 kelompok :

1. Well-known Port
Well-known port adalah port antara 0 – 1023 yang telah ditetapkan oleh Internet Assigned Number Authority (IANA), yang digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang telah ditentukan. Well-known port bersifat tetap untuk aplikasi-
aplikasi tersebut. Tujuannya adalah untuk standarisasi penggunaan port untuk 
aplikasi-aplikasi yang umum.
Contoh :
  •  * 21: FTP
  •  * 22: SSH
  •  * 23: Telnet
  •  * 25: Simple Mail Transfer Protocol (SMTP)
  •  * 53: Domain Name System (DNS)
  •  * 80: World Wide Web (HTTP)
  •  * 110: Post Offive Protocol version 3 (POP3)
  •  * 119: Network News Transfer Protocol (NNTP)
  •  * 161: Simple Network Management Protocol (SNMP)
  •  * 443: HTTP over Transport Layer Security/Secure Sockets Layer (HTTPS)
  •  * 445: microsoft-ds, Server Message Block over TCP (SMB)


2. Registered Port
Registered port adalah port antara 1024 – 49151. Port-port ini yang digunakan oleh vendor-vendor komputer atau jaringan yang berbeda untuk mendukung aplikasi dan sistem operasi yang mereka buat. Registered port juga diketahui dan didaftarkan oleh IANA tapi tidak dialokasikan secara permanen, sehingga vendor lainnya dapat menggunakan port number yang sama.

3. Dynamic,Private, dan Ephemeral Port
Berada pada alamat port 49152 – 65536. Port ini tidak ditentukan oleh IANA, digunakan untuk aplikasi-aplikasi yang dibuat oleh vendor (private), alokasi otomatis oleh suatu program (dynamic) , dan untuk port-port yang digunakan sementara waktu oleh suatu program (ephemeral).

Dalam suatu sistem jaringan, secara umum akan dipasang mekanisme firewall untuk membuka/menutup port tertentu, karena port-port ini dapat digunakan sebagai jalan masuk bagi hacker/cracker kedalam sistem jaringan atau server.

Dalam kaitannya dengan ini dikenal beberapa teknik dalam operasi port :

Port Scanning : teknik mengecek suatu port range dalam jaringan, tujuannya untuk mengetahui adanya port-port tertentu yang masih terbuka.

Port redirect : pengalihan port, utamanya port well-known ke port tertentu. 
Misal, port 80 ingin dialihkan ke port 8000.
http://www.myport.com:8000

Port Forwarding : meneruskan port tertentu di dalam device/komputer satu ke port yang sama/berbeda di device/komputer yang lain. Teknik ini digunakan umumnya untuk keperluan remote.

Jika ada yang belum jelas tentang bahasan di atas atau ada pertanyaan silahkan kirim lewat form kontak.

Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

Subneting

Subneting
Ini adalah materi lanjutan dari bahasan kita tentang IP Address, anda  dapat pelajari dahulu bahasa sebelumnya jika belum tahu, lihat menu pilih ALL.

Seperti yang telah saya jelaskan di Bab IP Address, setiap kelas IP Address memiliki Network Address dan Broadcast Address.
Contohnya :

IP Address 192.168.5.12 adalah termasuk kelas C, secara default, subnet mask kelas C adalah 255.255.255.0 yang meliputi seluruh ip address dalam satu network. Dalam contoh berarti subnet mask 255.255.255.0 meliputi range ip address 192.168.5.1 –192.168.5.254 (254client).

Konsep subnetting adalah untuk memisahkan ip address dalam satu network menjadi beberapa sub network. Misal, dengan ip range diatas, dibagi lagi ke 4 divisi. Tentu saja bisa 

Keuntungan sistem subnetting adalah masing-masing subnet memiliki network address dan broadcast address sendiri-sendiri sehingga tidak mengganggu lalu lintas data secara keseluruhan.

Sebelumnya, mari kita pelajari dulu bagaimana susunan subnet mask.


Subnet mask secara umum ditulis dalam bentuk desimal dengan susunan sama dengan susunan ip address. Tetapi ada juga yang ditulis dalam notasi CIDR (Classless Inter-Domain Routing).

Contoh :
192.168.2.5/255.255.255.0 - 192.168.2.5/24 (CIDR)

/24 didapat dari banyaknya bit 1 yang ada dalam subnet mask.

SUBNET MASK KELAS C

Dengan mengetahui subnet mask suatu ip address maka kita bisa menentukan Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host-Broadcast.

Mari kita coba contoh diatas tadi :
192.168.5.12/26 (IP Address Kelas C)
/26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192)

Perhitungan :
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 padaoktet terakhir subnet mask . Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host  
3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64.Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
 Tabel Perhitungan IP Address.

Berarti IP Address 192.168.5.12 termasuk dalam range ip address subnet pertama, yaitu :
Subnet : 192.168.5.0
IP Address : 192.168.5.1 – 192.168.5.62 ( 62 host )
Broadcast : 192.168.5.63
Jika suatu ip address sudah dipecah ke beberapa subnet, maka ip address dalam subnet yang berbeda tersebut tidak bisa saling PING. Untuk menghubungkan antar subnet diperlukan sebuah Router, bukan switch.
Contoh diatas :
192.168.5.12 tidak dapat menghubungi 192.168.5.65 secara langsung, karena
sudah berbeda subnet.
Untuk menghitung subnet kalian bisa merujuk ke http://www.subnet-calculator.com
Lihat lebih lanjut Subnetting Jaringan

Baca juga
Lihat materi Lainnya

Read More

IP Address

IP Address
Kali ini kita akan mengenal dan mempelajari tentang ip address, bagaiman dan seperti apa kah ip itu.
IP adalah sebuah protocol jaringan, secara umum di jalankan bersama protocol TCP, sehingga sering disebut TCP/IP.
Adanya IP Address merupakan konsekuensi dari penerapan Internet Protocol untuk mengintegrasikan jaringan komputer Internet di dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal host pada network. 

Secara logika, Internet merupakan suatu network besar yang terdiri dari berbagai sub network yang terintegrasi. Oleh karena itu, suatu IP Address harus bersifat unik untuk seluruh dunia. Tidak boleh ada satu IP Address yang sama di pakai oleh dua host yang berbeda. Untuk itu, penggunaan IP Address di seluruh dunia di koordinasi oleh lembaga sentral Internet yang di kenal dengan IANA (Internet Assigned Numbers Authority) di www.iana.orgI

IP address ada dua macam , IP versi 4 (IPv4) dan IP versi 6 (IPv6). Berikut adalah perbedaan antara IPv4 dan IPv6 menurut Kementerian Komunikasi dan 
Informatika (Kominfo):

Fitur

IPv4: Jumlah alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas 4.294.967.296 atau di atas 4 miliar alamat IP saja. NAT mampu untuk sekadar memperlambat habisnya jumlah alamat IPv4, namun pada dasarnya IPv4 hanya menggunakan 32 bit sehingga tidak dapat mengimbangi laju pertumbuhan internet dunia.

IPv6: Menggunakan 128 bit untuk mendukung 3.4 x 10^38 alamat IP yang unik. Jumlah yang masif ini lebih dari cukup untuk menyelesaikan masalah keterbatasan jumlah alamat pada IPv4 secara permanen.

Routing

IPv4: Performa routing menurun seiring dengan membesarnya ukuran tabel routing.
Penyebabnya pemeriksaan header MTU di setiap router dan hop switch.

IPv6: Dengan proses routing yang jauh lebih efisien dari pendahulunya, IPv6 memiliki kemampuan untuk mengelola tabel routing yang besar.

Mobilitas

IPv4: Dukungan terhadap mobilitas yang terbatas oleh kemampuan roaming saat beralih dari satu jaringan ke jaringan lain.

IPv6: Memenuhi kebutuhan mobilitas tinggi melalui roaming dari satu jaringan ke jaringan lain dengan tetap terjaganya kelangsungan sambungan. Fitur ini mendukung perkembangan aplikasi-aplikasi.

Keamanan

IPv4: Meski umum digunakan dalam mengamankan jaringan IPv4, header IPsec merupakan fitur tambahan pilihan pada standar IPv4.

IPv6: IPsec dikembangkan sejalan dengan IPv6. Header IPsec menjadi fitur wajib dalam standar implementasi IPv6.

Ukuran header

IPv4: Ukuran header dasar 20 oktet ditambah ukuran header options yang dapat bervariasi.

IPv6: Ukuran header tetap 40 oktet. Sejumlah header pada IPv4 seperti Identification, Flags, Fragment offset, Header Checksum dan Padding telah dimodifikasi.

Header checksum

IPv4: Terdapat header checksum yang diperiksa oleh setiap switch (perangkat lapis ke 3), sehingga menambah delay.

IPv6: Proses checksum tidak dilakukan di tingkat header, melainkan secara end-to-end. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai

Fragmentasi

IPv4: Dilakukan di setiap hop yang melambatkan performa router. Proses menjadi lebih lama lagi apabila ukuran paket data melampaui Maximum Transmission Unit (MTU) paket dipecah-pecah sebelum disatukan kembali di tempat tujuan.

IPv6: Hanya dilakukan oleh host yang mengirimkan paket data. Di samping itu, terdapat fitur MTU discovery yang menentukan fragmentasi yang lebih tepat menyesuaikan dengan nilai MTU terkecil yang terdapat dalam sebuah jaringan dari ujung ke ujung.

Configuration

IPv4: Ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara manual.

IPv6: Memiliki fitur stateless auto configuration dimana ketika sebuah host terhubung ke sebuah jaringan, konfigurasi dilakukan secara otomatis.

Kualitas Layanan

IPv4: Memakai mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan.

IPv6: Memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan. Header traffic class menentukan prioritas pengiriman paket data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi.

IP Address Version 4

Oleh karena sekarang ini secara umum, jaringan komputer masih memakai IPv4, maka kita bahas hanya IPV4. Selanjutnya kata IP Address yang digunakan dipembahasan ini selanjutnya merujuk ke IPv4.
IP Address terdiri dari bilangan biner sepanjang 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. 
Tiap segmen terdiri atas 8 bit yang berarti memiliki nilai desimal dari 0 - 255. 
Range address yang bisa digunakan adalah dari 00000000.00000000.00000000.00000000 sampai dengan 11111111.11111111.11111111.11111111.

Contoh

IP Address dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian bit network dan bagian bit host. Bit network berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan bit host berperan dalam identifikasi host dalam suatu network.
Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki bit network yang sama.

Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network.

Ada 3 kelas address yang utama dalam TCP/IP, yakni kelas A, kelas B dan kelas C. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address.

KELAS A

Ciri IP kelas A :

  1. - Bit pertama adalah 0
  2. - 8 bit pertama adalah bit network dan 24 bit selanjutnya adalah bit host.
  3. - Jumlah network = 128
  4. - Jumlah host per network = 16.777.216

KELAS B

Ciri IP Kelas B :

  1. - Bit pertama adalah 10
  2. - 16 bit pertama adalah bit network dan 16 bit selanjutnya adalah bit host
  3. - Jumlah Network = 16.384
  4. - Jumlah Host per Network = 65.536

KELAS C

Ciri IP Kelas C :

  1. - Bit pertama adalah 110
  2. - 24 bit pertama adalah bit network dan 8 bit selanjutnya adalah bit host
  3. - Jumlah Network = 2.097.152
  4. - Jumlah Host per Network = 254

Address Khusus 

Ada beberapa jenis address yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host. Address tersebut adalah : 

1. Network Address

Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan Internet. 
Address ini didapat dengan membuat seluruh bit host menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada Internet. 
Router cukup melihat network address untuk menentukan kemana paket tersebut harus dikirimkan. 

Contoh untuk kelas C, network address untuk IP address 202.152.1.250 adalah 202.152.1.0. Analogi yang baik untuk menjelaskan fungsi network address ini adalah dalam pengolahan surat pada kantor pos. 
Petugas penyortir surat pada kantor pos cukup melihat kota tujuan pada alamat surat (tidak perlu membaca seluruh alamat) untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut. 
Pekerjaan "routing" surat-surat menjadi lebih cepat. Demikian juga halnya dengan router di Internet pada saat melakukan routing atas paket-paket data.

2. Broadcast Address

Address ini digunakan untuk mengirim/menerima informasi yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network. Address broadcast diperolehdengan membuat seluruh bit host pada IP Address menjadi 1.
Jadi, untuk host dengan IP address 202.152.1.250, broadcast addressnya adalah 202.152.1.255.

Seperti diketahui, setiap paket IP memiliki header alamat tujuan berupa IP Address dari host yang akan dituju oleh paket tersebut. Dengan adanya alamat ini, maka hanya host tujuan saja yang memproses paket tersebut, sedangkan host lain akan mengabaikannya. Bagaimana jika suatu host ingin mengirim paket kepada seluruh host yang ada pada networknya ? Tidak efisien jika ia harus membuat replikasi paket sebanyak jumlah host tujuan. Pemakaian bandwidth akan meningkat dan beban kerja host pengirim bertambah, padahal isi paket-paket tersebut sama.
Oleh karena itu, d Dibuat konsep broadcast address.
Host cukup mengirim ke alamat broadcast, maka seluruh host yang ada pada network akan menerima paket tersebut.
Konsekuensinya, seluruh host pada network yang sama harus memiliki address broadcast yang sama dan address tersebut tidak boleh digunakan sebagai IP Address untuk host tertentu. Jadi, sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima paket : pertama adalah IP Addressnya yang bersifat unik dan kedua adalah broadcast address pada network tempat host tersebut berada. Jenis informasi yang dibroadcast
biasanya adalah informasi

PRIVATE IP ADDRESS

Untuk keperluan jaringan lokal /Local Area Network seperti jaringan pribadi, warnet, sekolah, kantor, laboratorium, dll maka telah ditetapkan range IP Address Private untuk masing-masing kelas. IP Address ini tidak akan dirouting ke internet, oleh karena itu, ip address ini tidak dapat digunakan sebagai ip pengenal di Internet. IP private tidak perlu mendaftar ke IANA Untuk mengkoneksikan IP Private ke internet maka diperlukan teknik NAT ke IP Public.

IP Publik adalah IP Address yang didapatkan dengan cara mendaftar ke IANA dan IP Publik tidak boleh sama sedunia karena IP Publik digunakan sebagai pengenal di internet.
Daftar IP Private adalah sbb :

NAT (Network Address Translation)

Pengertian dan jenis-jenis NAT sangat luas, tetapi intinya NAT adalah memetakan IP tertentu ke IP yang lain.
Secara umum, NAT digunakan untuk mengkoneksikan IP Private ke internet melalui IP Publik. Keuntungan sistem ini adalah, hanya diperlukan sebuah/sedikit IP Publik untuk menangani banyak IP Private. Hal ini menghemat kebutuhan akan IP Publik yang jumlahnya terbatas dan harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk mendapatkannya.
ClearOS mendukung teknik NAT, baik untuk port maupun untuk ip address.

Mungkin penjelasan di atas membingungkan atau ada yang perlu d tabyakan silahkan contact saya di kolom kontak di atas.

Baca juga
Lihat materi Lainnya
Read More

Inside Post